Mari Belajar dan Terus Belajar, Membenahi Diri
65 hari 16 jam 10 menit 45 detik
Menuju Awal Puasa Ramadhan 2023

23 Maret 2023

Selasa, 25 Maret 2014

PENDIDIKAN AGAMA, MEMBEKALI ANAK PENDIDIKAN AGAMA SEJAK DINI KEWAJIBAN ORANG TUA


Anak adalah amanah Allah kepada manusia. Ia bukan sekedar pelengkap kehidupan dan penerus generasi untuk melestarikan keturunan. Selain merupakan anugerah, dalam diri setiap anak terkandung tanggung jawab orang tua yang teramat besar.
Anak lahir ke dunia sebagai sosok manusia yang harus dijaga, dipelihara dan diberikan didikan kebaikan oleh orang tuanya. Terutama sekali didikan agama, merupakan tanggung jawab asasi yang harus ditunaikan. Karena agama merupakan hal paling pentig di dalam kehidupan setiap manusia.

Manusia diciptakan oleh Allah, diberi rejeki dan aneka kelengkapan untuk hidup di dunia ini, maka manusia haruslah mengikuti aturan dan ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Aturan, nilai dan prinsip keimanan yang diyakini dan diamalkan oleh manusia harus sesuai dengan apa yang Allah mau. Semua terpapar dalam ajaran agama secara detil.
Oleh karena itu agama bukan hanya harus diyakini oleh manusia, namun juga harus diketahui imunya dan dipraktekkan dalam kehidupan nyata. DI sinilah peran sentral orang tua, sebagai penanggung jawab anak di muka bumi ini, yang mana dari orang tua inilah jalan kelahiran manusia.
Lalu bagaimanakah jika orang tua sendiri tak menguasai ilmu agama yang cukup?
Memberikan pelajaran agama tak mesti harus dilakukan sendiri. Jika orang tua tak memiliki ilmu yang cukup, maka boleh saja ia meminta orang lain untuk mengajari anaknya. Bisa dngan mengarahan anak untuk ikut pengajian dan majelis taklim, bahkan hingga memasukkan mereka ke dalam lembaga pendidikan agama seperti madrasah dan pesantren.
Intinya, adalah bagaimana orang tua berjuang menjadikan anaknya sebagai orang yang faham ilmu agama. Boleh jadi ia angsung memberikan didikan boleh jadi pula melalui orang lain yang dianggap lebih memiliki pengetahuan.
Apapun profesi sang anak nantinya ilmu agama beserta pengamalan yang benar dalam kehidupan haruslah menjadi satu kesatuan. Mungkin ia menjadi dokter, guru, pedagang, ataupun pegawai, itu bukanlah masalah,  selama jiwanya telah diisi dengan keimanan, akhlaqnya telah dibentuk menjadi akhlaq yag mulia dan segala amal perbuatannya mentaati aturan agama.
Menjadi orang tua tak hanya berfungsi sebagai penyebab lahirnya anak ke dunia, namun juga menjadi pengemban amanah untuk menjadikanya hamba Allah yang beriman dan bertaqwa. Anak merupakan anugerah sekaligus tanggung jawab besar yang akan kita pertanggung jawabkan di hari akhirat kelak.  Wallahu ‘lam bish showab.

1 komentar: