Anak adalah amanah Allah kepada manusia. Ia bukan sekedar pelengkap
kehidupan dan penerus generasi untuk melestarikan keturunan. Selain
merupakan anugerah, dalam diri setiap anak terkandung tanggung jawab
orang tua yang teramat besar.
Anak lahir ke dunia sebagai sosok manusia yang harus dijaga,
dipelihara dan diberikan didikan kebaikan oleh orang tuanya. Terutama
sekali didikan agama, merupakan tanggung jawab asasi yang harus
ditunaikan. Karena agama merupakan hal paling pentig di dalam kehidupan
setiap manusia.
Manusia diciptakan oleh Allah, diberi rejeki dan aneka kelengkapan untuk hidup di dunia ini, maka manusia haruslah mengikuti aturan dan ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Aturan, nilai dan prinsip keimanan yang diyakini dan diamalkan oleh manusia harus sesuai dengan apa yang Allah mau. Semua terpapar dalam ajaran agama secara detil.
Manusia diciptakan oleh Allah, diberi rejeki dan aneka kelengkapan untuk hidup di dunia ini, maka manusia haruslah mengikuti aturan dan ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Aturan, nilai dan prinsip keimanan yang diyakini dan diamalkan oleh manusia harus sesuai dengan apa yang Allah mau. Semua terpapar dalam ajaran agama secara detil.
Oleh karena itu agama bukan hanya harus diyakini oleh manusia, namun
juga harus diketahui imunya dan dipraktekkan dalam kehidupan nyata. DI
sinilah peran sentral orang tua, sebagai penanggung jawab anak di muka
bumi ini, yang mana dari orang tua inilah jalan kelahiran manusia.
Lalu bagaimanakah jika orang tua sendiri tak menguasai ilmu agama yang cukup?
Memberikan pelajaran agama tak mesti harus dilakukan sendiri. Jika
orang tua tak memiliki ilmu yang cukup, maka boleh saja ia meminta orang
lain untuk mengajari anaknya. Bisa dngan mengarahan anak untuk ikut
pengajian dan majelis taklim, bahkan hingga memasukkan mereka ke dalam
lembaga pendidikan agama seperti madrasah dan pesantren.
Intinya, adalah bagaimana orang tua berjuang menjadikan anaknya
sebagai orang yang faham ilmu agama. Boleh jadi ia angsung memberikan
didikan boleh jadi pula melalui orang lain yang dianggap lebih memiliki
pengetahuan.
Apapun profesi sang anak nantinya ilmu agama beserta pengamalan yang
benar dalam kehidupan haruslah menjadi satu kesatuan. Mungkin ia menjadi
dokter, guru, pedagang, ataupun pegawai, itu bukanlah masalah, selama
jiwanya telah diisi dengan keimanan, akhlaqnya telah dibentuk menjadi
akhlaq yag mulia dan segala amal perbuatannya mentaati aturan agama.
Menjadi orang tua tak hanya berfungsi sebagai penyebab lahirnya anak
ke dunia, namun juga menjadi pengemban amanah untuk menjadikanya hamba
Allah yang beriman dan bertaqwa. Anak merupakan anugerah sekaligus
tanggung jawab besar yang akan kita pertanggung jawabkan di hari akhirat
kelak. Wallahu ‘lam bish showab.
Robby Habli Minashsholihin...
BalasHapusamiin