Mari Belajar dan Terus Belajar, Membenahi Diri
65 hari 16 jam 10 menit 45 detik
Menuju Awal Puasa Ramadhan 2023

23 Maret 2023

Sabtu, 21 Juni 2014

Ngapain beragama? Atheis aja!

Ya, untuk apa beragama? Kenapa ngga atheis aja?

Jadi atheis itu enak. Tidak perlu ibadah, tidak perlu capek, tidak perlu memohon pada Tuhan, dll. Kita juga ngga pernah melihat Tuhan kan? Apa orang-orang yang mengatakan dirinya utusan Tuhan itu benar?
Banyak juga teori ilmu pengetahuan yang mengatakan bahwa Tuhan tidak ada. Misalnya bahwa sesuatu itu harus ada yang membuat. Kalau dunia akhirat itu ciptaan Tuhan, lalu siapa yang menciptakan Tuhan?
Energi itu kekal, tidak bisa diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan. Kalau begitu, sebenarnya dunia itu sudah ada dari dulu, tuhan tidak ada.
Itu kata orang-orang atheis. Tapi masalahnya, yakinkah kita bahwa tidak ada hidup setelah mati? Apakah teori-teori di atas benar? Seorang pencipta bisa saja membatasi kemampuan ciptaannya. Tuhan bisa saja mengatur agar manusia hanya bisa berpikir sampai di situ. Tuhan Maha Kuasa.
Bagi saya, saya memilih untuk beragama adalah karena siksa yang dijanjikan Sang Pencipta jika kita tidak menyembah-Nya. Sang Pencipta ini, di Indonesia disebut dengan Tuhan. Dan di dalam agama Islam, Tuhan hanya satu, yang Dia menyebut dirinya dengan nama الله (Alloh).

Bagaimana bisa yakin bahwa Tuhan / Alloh itu ada?

Pada umumnya kaum atheis mengatakan bahwa kehidupan sudah ada sejak dulu. Tidak ada yang menciptakan, terjadi begitu saja. Mereka menggunakan banyak sekali alasan yang dibuat-buat. Padahal kalau dilihat dengan seksama, tidak mungkin kehidupan ada tanpa ada yang menciptakan.
Bagaimana mungkin makhluk hidup bisa tercipta hanya dari bergabungnya sel jantan dan betina tanpa ada yang membuatnya menjadi manusia? Ayam hanya membutuhkan 3 minggu untuk menetas, kucing memerlukan 3 minggu untuk melahirkan setelah berhubungan, dan manusia terlahir dalam hitungan 9 bulan 10 hari
Bandingkan dengan ilmuwan sehebat apapun, apa ada yang bisa membuat manusia? Yang ada hanyalah teknologi seperti bayi tabung. Sel sperma dimasukkan ke rahim, kemudian dibuahi di dalam rahim. Kalau dibiarkan tanpa dimasukkan ke dalam tubuh manusia, tidak akan pernah jadi.
Itu baru dari sisi kehidupan makhluk hidup. Belum lagi hal-hal lain seperti tatanan tata surya yang teratur. Bumi yang bulat telur dan merupakan planet ke-3 dalam susnan galaksi bima sakti, memutari matahari beserta dengan planet-planet yang lain. Matahari terus bersinar tanpa hilang reduonya (bandingkan dengan manusia yang perlu makan dan minum). Dan lain-lain. Ini membuktikan bahwa Tuhan itu ada.

Mengapa memilih Islam sebagai agama?

Banyak sekali agama yang ada di dunia. Namun dari bukti-bukti yang ada, jelas bahwa Islam lah yang harus dipilih untuk bisa selamat dari siksaan Alloh kelak. Di antaranya adalah bukti bahwa apa-apa yang tertulis di dalam Al-Qur’an yang merupakan firman (ucapan) Alloh dan diturunkan kepada utusannya, yaitu Nabi Muhammad SAW ternyata benar-benar terjadi beberapa abad setelahnya, setelah Nabi Muhammad meninggal dunia. Ini tidak mungkin terjadi jika Nabi Muhammad tidak benar-benar mendapatkan wahyu atau ucapan dari Alloh. Insya Alloh saya akan menuliskan beberapa artikel terkait dengan hal ini.
Adapun ayat-ayat Al-Qur’an yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad adalah pembawa agama yang benar, di antaranya adalah Yaasiin : 1-6.
Jika kita sudah meyakini bahwa isi Qur’an adalah benar, di dalam Al-Qur’an terdapat ayat ini:
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Alloh hanyalah Islam. Al-Imron : 19
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. Al-Imron : 102
Kedua ayat tersebut menjelaskan bahwa agama yang diterima oleh Alloh adalah hanya agama Islam. Sebenarnya, agama-agama sebelum Islam namanya juga Islam. Sebagai contoh ayat berikut ini:
وَوَصَّىٰ بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَىٰ لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. Al-Baqoroh : 132
Nabi Ibrohim dan Nabi Ya’qub adalah Nabi beberapa generasi sebelum Nabi Muhammad. Kaum Yahudi dan Nasroni pun sebenarnya dasarnya Islam, menyembah hanya 1 Tuhan, yaitu Alloh. Hanya saja namanya yang berbeda.
Di Yahudi dan Nasroni yang asli, juga ada ibadah-ibadah seperti sholat dan puasa. Namun sayangnya, kitab mereka yaitu Taurot dan Injil sudah banyak diubah isinya oleh kaumnya, sehingga sudah tidak murni lagi.
Sewaktu Muhammad diutus menjadi Nabi, ada beberapa orang yang masih menganut agama Yahudi dan Nasroni yang asli. Di awal-awal Islam turun, mereka masih diperbolehkan menganut agama Yahudi dan Nasroni. Namun setelah ayat-ayat di atas yang mewajibkan seseorang untuk masuk Islam agar bisa masuk surga selamat dari neraka, maka orang-orang Yahudi dan Nasroni yang masih memegang Kitab Taurot dan Injil yang asli ini harus masuk ke dalam Islam karena dasar ayat-ayat di atas.

Apa yang dijanjikan Alloh jika kita bisa menetapi agama Islam?

Oh iya, saya tidak bermaksud mengangkat isu SARA, berusaha menaikkan agama Islam dibandingkan agama lain. Saya hanya berusaha mengajak sebanyak-banyaknya orang masuk surga. Karena tidak ada satu pun makhluk yang kuat dengan siksaan neraka.